Rabu, 28 Mei 2008

Selalu Ada Kesempatan




Dahulu kala ada seorang lelaki dari kalangan Bani Israil yang taat kepada Alah swt selama 40 tahun, kemudian durhaka pada Allah swt. Selama 40 tahun pula. Setelah melihat dirinya di cermin, ia melihat ada uban di jenggotnya, lalu berkatalah ia, ” Ya Tuhanku, aku telah ta’at pada-Mu selama 40 tahun dan aku telah durhaka pada-Mu selama 40 tahun pula, maka apakah Engkau masih mau menerimaku? Maka dikatakanlah kepadanya: ”engkau telah ta’at pada Tuhanmu, maka Dia menerimamu, dan engkau telah durhaka, maka Dia memberi tangguh padamu, dan jika engkau mau kembali kepada-Nya, Dia akan tetap menerimamu”.
Pintu taubat selalu terbuka, kecuali ajal sudah di lehernya. Allah swt berfirman dalam hadits Qudsi yang artinya kurang lebih: ” Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian selalu berbuat dosa pada malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni dosa-dosa semuanya. Oleh karena itu mohonlah ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kalian” (HR Muslim).
Untuk dapat menghapuskan dosa-dosa maka harus istighfar (mohon ampun) pada Allah swt. dengan sepenuh hati, kemudian bertaubat untuk tidak mengulanginya lagi, serta mengerjakan berbagai amal kebaikan.
Allah swt. Berfirman dalam QS Huud: 114 yang artinya kurang lebih:
”Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbutan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”.

Rabu, 07 Mei 2008

Amien

izinkan aku...
berikan aku kesempatan...
berikan aku kekuatan...
untuk kembali dijalanMu...

Kiat Jitu Memprogram Jenis Kelamin Anak (INSYAALLAH)

Anak Lelaki dan Perempuan Bisa Diprogram
Sebenarnya secara ilmiah, yang memegang kendali dalam menentukan jenis kelamin anak adalah sperma dari suami lantaran mengandung kromosom X dan kromosom Y.
Sedangkan sel telur wanita hanya mengandung kromosom X. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, ada beragam cara dan metode yang bisa ditempuh.
Ada juga teknik dengan metode posisi penis. Metode ini sebenarnya metode yang bersifat antar langsung dimana posisi pada saat ejakulasi ditekan sedalam-dalamnya agar mendekati pintu rahim (partio) sehingga sperma dengan kromosom Y tidak banyak bersinggungan dengan ruang vagina yang bersifat asam.
Dengan kata lain, diperlukan penis yang panjangnya melebihi ukuran tersebut agar ujung penis tepat dan rapat menutup rahim sehingga mencegah sperma berceceran di dinding vagina.

Tingkat keberhasilan metode posisi penis ini sekitar 60%. Tetapi menurut Sex Consultant & Rehabilitation Specialist, Dr. Ferryal Loetan, salah satu cara yang paling akurat adalah melalui program bayi tabung. Yakni dengan memilih jenis kelamin embrio yang akan dimasukkan ke dalam rahim dengan teknik khusus (pre implantation genetic diagnosisi/PGD).
Selain kedua cara tadi, dokter Ferryal juga memberikan metode lain perihal teknik dan posisi senggama yang tepat dalam menentukan jenis kelamin anak serta upaya lain yang dapat dicoba.
Seperti apa sih langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan jenis kelamin anak seperti yang kita inginkan. Tidak ada salahnya untuk menyimak bahasan berikut :

Pingin Cowok:
• Suami sebaiknya mengkonsumsi kafein dan minuman yang bersifat basa (seperti cola)
• Untuk istri, sebaiknya mengkonsumsi daging dan makanan asin.
• Sebelum melakukan hubungan seks, suami harus mandi air dingin terlebih dahulu.
• Lakukan senggama sedekat mungkin dengan atau saat masa subur (ovulasi).

Banyak cara untuk tentukan jenis kelamin anak
• Istri harus mengalami orgasme terlebih dahulu dan pastikan pada saat orgasme duami melakukan penetrasi yang dalam.
• Pantang bersenggama beberapa hari sebelum ovulasi.
• Sebelum melakukan hubungan intim, basuhlah vagina dengan larutan bikarbonat (soda), yaitu 1 liter air bersih + 2 sendok garam soda.

Pingin Cewek:

• Bagi suami dan istri, konsumsi banyak ikan dan sayur hijau.
• Khusus untuk istri, makan makanan manis seperti permen dan coklat.
• Lakukan senggama 3 hari sebelum ovulasi. Dan berhenti bersenggama saat 2 hari menjelang ovulasi.
• Saat orgasme/ejakulasi, suami jangan melakukan penetrasi penis yang dalam.

Bayi laki-laki, banyak konsumsi kafein
• Lakukan senggama setelah haid tiap 2 hari secara teratur, hingga 2-3 kali sebelum ovulasi.
• Untuk posisi, pilih posisi women on the top atau istri berada di atas. Sebab posisi ini dapat memperlambat sperma masuk ke rahim dan saluran telur.

• Bagaimana ? Coba dong dengan istri atau suami Anda ......

Rabu, 02 April 2008

Ibu

Ini adalah mengenai nilai kasih Ibu dari seorang anak yang mendapatkan
Ibunya sedang sIbuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia
menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. Si Ibu segera
membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si
anak dan membacanya.
Ongkos upah membantu Ibu:
1) membantu pergi ke warung: rp20.000
2) menjaga adik rp20.000
3) membuang sampah rp5.000
4) membereskan tempat tidur rp10.000
5) menyiram bunga rp15.000
6) menyapu halaman rp15.000
jumlah : rp85.000
Selesai membaca, si Ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya
berbinar-binar. Si Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang
kertas yang sama.
1) ongkos mengandungmu selama 9bulan - gratis
2) ongkos berjaga malam karena menjagamu – gratis
3) o
ongkos air mata yang menetes karenamu – gratis
4) ongkos khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu – gratis
5) ongkos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu – gratis
jumlah keseluruhan nilai kasihku – gratis

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah Ibu,
memeluknya dan berkata, "saya sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil
pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "telah dibayar" ..

Minggu, 16 Maret 2008

TANAMAN OBAT KANKER

JIKA ANDA MAU BERBAIK HATI TERHADAP SESAMA....TOLONG SEBARKAN
INFORMASI INI...

Penyakit Kanker Sudah Tidak Berbahaya Lagi
Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesiadapat
memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman
"KELADI TIKUS" (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman
obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan
berbagai penyakit berat lain.

Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya
tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. "Tanaman
ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa," kata Drs.Patoppoi Pasau,
orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia .

Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris
K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti
Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga

perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan
pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris , Australia , Selandia Baru,
Singapura, dan berbagai negara di dunia.

Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di
Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker
payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah
kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus
menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk
menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut.
"Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami
menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan
kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,"
jelas Patoppoi.

Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus
berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan
informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati
kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysiauntuk membeli
teh tersebut,"
ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah
toko
obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku
mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan
Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996.
"Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut.
Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi,
tapi langsung pulang ke Indonesia ," kenang Patoppoi sambil tersenyum.
Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.

Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat
Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman
tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat,
familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata,
mereka menemukan tanaman itu di sana . Setelah mendapatkan tanaman
tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di
Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.

Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa

tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar
tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat,"
lanjut Patoppoi.
Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai
memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku
tersebut
untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya,
Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman
tersebut.
"Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di
pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut
tumbuh liar di
pinggir sungai," kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.

Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami
penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti
rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan
ibu saya pun kembali normal," lanjut Boni.

Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani
pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh
mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ," kata Patoppoi. Para
dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada
isterinya. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan
dosis kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi.

Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter
pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar
mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak
mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan
pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali
diundur menjadi enam bulan sekali."Tetapi karena sesuatu hal, para
dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan
tanaman sebagai
pengobatan alternatif," sambung Boni sambil tertawa.

Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan
keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi
Dr.Teo

melalui fax untukmenginformasik an bahwa tanaman tersebut banyak terdapat
di Jawa dan
mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia.
Kemudian Dr . Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu
apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh," sambung Patoppoi.
Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam
bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan

agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha
nyata membantu penderita kanker di Indonesia.
Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai
meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan handal Jawa
Pos,Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala,
penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan
salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan
di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan
tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut.
"Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos,"
ujar Boni.
Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari,
bisa sekitar 30 telepon yang masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar
300 orang
yang datang ke sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani,
Buduran Sidoarjo.


Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim
stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi.
Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku
dijual
untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos.
Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien
tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi,
karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.

Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi
berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno,
Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang , Malaysia . Di kantor Pusat
Cancer Care Penang, Malaysia , Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut

mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia .
Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet They Live" edisi
revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut,
serta pengalaman
isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan
mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan

perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya . Maka secara resmi,
Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer
Care Indonesia , yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care,
yaitu di

Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta , telp. 021-4894745,
dan di Buduran, Sidoarjo.

Cancer Care Malaysiatelah mengembangkan bentuk
pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi
ekstrak Keladi Tikus
dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai
tananaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan
tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.

Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang
menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax

ke Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan.
Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus

obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia , sekitar 40-60 Ringgit
Malaysia ," lanjut Boni.
"Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik
keuntungan,
malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan
waktu pembayaran. " tambahnya.


Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah
satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker
ginjal. Adadua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat
sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabayaini. Pasien
pertama yang
mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus,
karena telah
ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah
menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan
rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah.
Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini
menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu
proses penyembuhan kemoterapi.

Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami
penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi
dokter ini menolak untuk diekspos karena
menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia .
Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan
alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai "ter-kun" atau
dokter-dukun.
"Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern,"
kata dokter tersebut.

Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan
bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan
sabu-sabu di Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat
kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III,
pasien tersebut mengkonsumsi pil
dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata
obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah
penderita dan
mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut.
"Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus,
dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul
resistensi. Jadi jangan
seperti kebo, habis mandi berkubang lagi," sambung Boni sambil tertawa.

Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan
kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak
mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat
kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan.

Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah
disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker
payudara, paru-paru, usus besar-rectum,

liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa,
leukemia, empedu, pankreas,
dan hepatitis.

Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran
Ringgit
Malaysiaselama 5 tahun
dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan.

Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan
dengan artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial

"Cancer Care Indonesia " beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta ,
telp : 021-4894745,